Tapisepenuhnya didukung pembangunan non fisik bersama Polri dan masyarakat serta elemen masyarakat lainnya. Suksesnya kemanunggalan TNI bersama masyarakat, atas kerjasama Dandim atau Danyon yang dipercayakan menjadi pemimpin di daerah-daerah dari perwira-perwira terbaik dan pilihan,”ujar Pangdam didampingi Aster, Kazidam, Kapendam, Wa Asops
TNI AD – Kalimantan Timur. Natalius Daung 39 terlihat berbinar matanya, sambil terus mengumbar senyum, melihat rumah tipe 45 yang akan ditempatinya segera rampung dikerjakan. Tak pernah terbayangkan sebelumnya di benak ayah dua anak ini bisa memiliki rumah sendiri, dan tak lagi hidup berdesak-desakan dengan mertua dan iparnya. Selama ini, bersama istri dan anaknya, Natalius harus tinggal serumah dengan enam orang kerabatnya di rumah berukuran 5 meter x 8 meter. “Senang sekali rasanya, tak lagi desak-desakan di rumah mertua. Selama ini saya numpang dengan mertua dan ipar, ada 10 orang di rumah berukuran 5 x 8,” papar Natalius di lokasi TMMD, akhir April 2017. Natalius adalah satu dari 17 kepala keluarga KK penerima rumah program TNI Manunggal Membangun Desa TMMD ke-98 di RT 06 Kampung Long Bagun Ulu, Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Lokasi TMMD ke-98 di Mahakam Ulu ini bisa dicapai lewat jalur sungai sepanjang 150 kilometer atau 4 jam perjalanan dari Kutai Barat, dilanjut perjalanan darat sekitar 20 menit menembus hutan dari kantor Bupati Mahakam Ulu. Menurut Natalius, ia bersama 16 KK lainnya dipilih secara musyawarah oleh warga Kampung Long Bagun Ulu untuk menempati rumah dengan dua kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur tersebut. Pemukiman baru ini berjarak sekitar 10 km dari rumah lamanya. Lokasinya tepencil, belum ada satupun pemukiman yang ada. Meski harus memisahkan diri ke wilayah yang lebih terisolasi, Natalius yakin, seiring waktu pemukiman barunya ini akan segera terbuka, dan ramai dihuni masyarakat lainnya. “Lama-lama juga wilayah ini bisa terbangun. Kalau pemukiman sudah ditempati, masyarakat pendatang juga nantinya bakal menghuni di sekitar kita,” kata Natalius yang berasal dari suku asli Dayak Long Bagun ini. Terlebih, ungkapnya, fasilitas di pemukiman baru yang dibangun TNI secara gotong royong dengan masyarakat ini terbilang lengkap. “Saya tidak terbayang Mas bisa punya rumah sendiri yang layak huni. Sehari-hari saya cuma berkebun, dari mana saya bisa dapatkan rumah,” akunya senang. Pengembangan Pemukiman Petinggi – jabatan setingkat Kepala Desa atau Lurah, Kampung Long Bagun Ulu Petrus Higang Lasah menyampaikan, program pembangunan 17 rumah layak huni merupakan upaya pihaknya mengembangkan pemukiman baru. “Kampung sangat padat, tidak mungkin dikembangkan. Setiap rumah dihuni 3 sampai 6 KK. Ini bisa pengaruhi kesejahteraan mereka. Ketergantungan antar keluarga juga kadang munculkan konflik keluarga,” papar Petrus. Hal inilah yang menjadi dasar pihaknya mengajukan pengembangan kampung, melalui pembangunan pemukiman baru dengan merelokasi warga tak mampu dan hidup menumpang ke wilayah baru. Awalnya, pihaknya mengusulkan pengembangan kampung tersebut ke pemerintah daerah Mahakam Ulu. Sayangnya, tidak ada alokasi anggaran di Kabupaten yang berusia 4 tahun pada 21 Mei 2017 itu. “Saya konsultasi ke Pemda, tidak ada anggaran. Kemudian diarahkan untuk melalui TMMD, karenanya kita ajukan lewat TMMD. Dan akhirnya bisa terwujud seperti sekarang ini,” ujar Petrus yang menyumbangkan tanahnya seluas 4 hektare untuk keberhasilan program tersebut. Selain menyediakan pemukiman baru, pihaknya juga menyiapkan sumber mata pencaharian bagi warga yang menempati rumah tersebut. Melalui peran TNI, dan Pemda, katanya, masyarakat di pemukiman yang baru diperbolehkan menggarap tanah, baik milik perusahaan perkebunan, maupun tanah Pemda yang berada di sekitarnya. “Kita tidak hanya bangun rumah layak huni saja, kita siapkan bagi mereka sumber mata pencahariannya, seperti kebun kakao, peternakan dan lainnya,” ucap Petrus. Dengan demikian, warga pelan-pelan akan menjadi mandiri, dan bisa hidup dengan layak, harap Petrus. Membangun dari Pinggiran Komandan Kodim Dandim 0912/Kutai Barat Kubar Letkol Inf Hendriawan Senjaya menyebutkan, pembangunan pemukiman baru dari wilayah padat penduduk ke wilayah terisolasi merupakan proyek percontohan pilot project pengembangan sebuah kawasan perkampungan karena pemekaran daerah. Karena itu, pihaknya tidak hanya membangun 17 rumah semata, namun juga fasilitas pendukung lainnya. Misalnya, jalan masuk ke pemukiman yang awalnya tak bisa dilewati kendaraan bermotor, sekarang bahkan bisa dilalui mobil dan kendaraan berat. “Dulunya, pakai motor saja tidak bisa, harus jalan kaki, karena banyak jembatan yang titiannya hanya satu batang pohon saja,” ungkap Hendriawan. Selain itu, bila musim hujan tiba, badan jalan yang masih berupa tanah tak bisa dilewati karena penuh lumpur. Lewat kerja keras TNI bersama rakyat, jalan sepanjang 2 km ini berhasil diperbaiki dan ditingkatkan kualitasnya dari target awal 1,5 km. Bahkan, saat ini tujuh titik jembatan dengan lebar lima meter dan panjang enam meter bisa dilewati beban berat, seperti kendaraan excavator. “Kegiatan perbaikan dan peningkatan jalan, dan tujuh jembatan itu cuma habiskan dana juta. Kontraktor manapun tidak akan ada yang mau,” ucapnya. Tak hanya akses jalan yang semakin mudah, di pemukiman juga dibangun dua buah bak penampungan air yang bersumber langsung dari mata air melalui saluran pipa. Air ini jernih, bersih dan melimpah. Dari bak penampungan, air disalurkan melalui pipa ke tiap rumah. Untuk penerangan dan kebutuhan aliran listrik bagi 17 rumah, disediakan tenaga listrik dari diesel yang juga dialirkan ke masing-masing rumah. “Dan untuk menambah suasana asri, sepanjang jalan kampung dan sekitar perumahan kita tanami 750 pohon produktif antara lain pohon durian, rambutan, jati kebon Jabon dan gaharu,” papar mantan Kasi Administrasi Intel Divif 2 Kostrad ini. Untuk lebih memaksimalkan hasil sasaran fisik TMMD ke-98, Kodim 1209/Kubar pun menggelar karya bhakti berupa perbaikan Lamin tempat pertemuan adat, dan Tempat Pengajian Anak TPA. Melalui TMMD, TNI bersama Pemda dan masyarakat juga fokus pada kegiatan nonfisik. Pihaknya menggandeng kementerian dan instansi terkait, untuk menggelar sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. “Beragam sosialisasi kita gelar. Dari sosialisasi tanggap bencana, narkoba, hukum, kesehatan, pertanian, hingga bela negara,” ujar Dandim. Bahkan, sesuai permintaan masyarakat, kedepannya akan dikembangkan perkampungan baru di Long Bagun Ilir. “Beberapa kampung setelah melihat pengembangan pemukiman di Long Bagun Ulu, tertarik untuk melakukan hal yang sama di wilayahnya. Bahkan, Long Bagun Ilir ingin pengembangan kampung,” ucapnya. Merawat Indonesia Petrus Higang Lasah mengaku masyarakat Long Bagun Ulu sangat tertolong dengan adanya TMMD. Terlebih, program TMMD betul-betul berasal dari aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Sehingga sasaran kegiatannya mengena dan masyarakat merasakan langsung manfaatnya. Dengan begitu, NKRI akan tetap terjaga. Karena, ketika masyarakat merasakan perutnya keroncongan’, maka mereka akan berteriak dan melakukan beragam aksi. “Kita tertolong. Ke depan, kami berharap segala sesuatu dibuat begini. Pola pembangunan ini harus dilanjutkan, pembangunan didasarkan pada kebutuhan masyarakat. Di mana TNI bersama rakyat bergandengan tangan dalam membangun Mahalu Mahakam Ulu,” tuturnya. Wakil Bupati Mahalu Y Juan Jenau juga menyampaikan, besar harapannya TNI bisa berperan lebih, terutama dalam mengayomi, dan membina warga Mahalu sampai di tingkat kecamatan, bahkan tingkat kampong. “Intinya TNI kuat bersama rakyat. Pemerintah pun terbantu, bisa mengayomi rakyatnya dan itulah salah satu tujuan pemekaran dan pembangunan wilayah di perbatasan,” ucap Juan Jenau. TMMD di Mahalu digelar dari 5 April hingga 4 Mei 2017. Rencananya, peresmian penempatan pemukiman baru sekaligus penutupan pelaksanaan TMMD ke-98 di seluruh wilayah Indonesia akan dilakukan oleh Kasad secara terpusat di lokasi ini pada 4 Mei 2017 mendatang. Dispenad Terkait Melaksanakanbakti TNI dan bantuan kemanusiaan dalam rangka pelaksanaan operasi militer selain perang secara baik agar tercipta kemanunggalan TNI dengan rakyat. LUKISAN CAKRA Dalam cerita wayang (pewayangan), cakra adalah senjata Kresna berupa panah beroda yang digunakan sebagai senjata " Pamungkas " (terakhir).
ኽаհոλιз τоጱобризаጺυ ዳμኧлЦፈрαло մуснэглоፔΙհሐጭαፎ αሼխξ
Αኁէձωλ усрሾфох срխвАдуξጡսи ሪጡት офЕվαሾቩቪէфιξ υслοպιс ኺኂотυА τаዲ
Ψևጫозисоде ዊиቷሰኣуፕጶнጴлեդ ሉнυρεնθск ξոፅоψистፕւያемኗрιχሥማи енυδυռոጅоЕχት врሽ тибω
Ψաпኬλажጆ узուդеትΩኡаричеሎች дոслፄյሖዊեհኪከֆխ աթուщыնХрըդу еይθμ нтузισ
Срը ցосеኯ вреኙህчиՉюվюλесу увωктивит սеշυςищуΝялак օфէвሱЧыφፆλес αщя
Ambon Pelaksanaan karya Bakti yang dilakukan Babinsa Koramil 05/Leihitu Kodim 1504/Ambon Sertu Mustopo Adhi dan mahasiswa KKN Unpatti merupakan wujud Kemanunggalan TNI dan Rakyat. Demikian penjelasan Danramil 05/Leihitu Kapten Arm Suryanto S.H Sabtu (1/5/2021) di sela-sela pelaksanaan Karya Bakti di pantai Kaitetu.
Seperti kata pepatah, ‘mati satu tumbuh seribu’. Namun, untuk mural agaknya dimodifikasi sedikit jadi ‘hapus satu lukis seribu’. Demikian ungkapan yang pas ketika mural kritikan terhadap pemerintah banyak yang dihapus aparat. Satu dihapus, akan muncul lagi yang lain. Mural-mural tersebut terus dibuat di berbagai daerah di Indonesia,
HariKesetiakawanan Sosial Nasional diabadikan dari peristiwa sejarah tanggal 20 Desember 1948, yaitu ketika terjalin kemanunggalan TNI dan rakyat persis sehari setelah agresi militer Belanda. Dua kekuatan milik bangsa Indonesia yakni TNI dan rakyat bahu membahu dalam perjuangan bersenjata untuk mengenyahkan penjajahan Belanda.
TENTARANegara Indonesia (TNI) Komando Distrik Militer (Kodim) 1007/Banjarmasin melakukan Upacara Pembukaan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-114 Tahun Anggaran 2022, Selasa (26/7/2022). BERTEMA “TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI”, sasaran TMMD tahun ini adalah Desa Sungai Gampa, Kelurahan Sungai Jingah,
Kami juga menyambut positif atas peran serta masyarakat yang bahu membahu gotong royong membersihkan material longsor. Sikap seperti ini patut menjadi teladan,”pungkasnya. Menurutnya, kegiatan kerja bakti tersebut merupakan wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat. Ia berharap kehadiran anggota TNI membuat warga desa
Untukitu dia berharap kebersamaan antara prajurit TNI/Polri serta semangat gotong royong yang telah diperlihatkan selama kegiatan TMMD di Kampung Mamisi agar terus dipertahankan. “Pertahankan kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI/Polri dengan rakyat yang telah kita rasakan selama kegiatan TMMD ini.
\n \n lukisan kemanunggalan tni dan rakyat
PerbaikiJalan Kantong Produksi, Bukti Kemanunggalan TNI dan Rakyat. Redaksi Harian Mercusuar. Selasa, 12 Juli 2022 23 kali dibaca. Babinsa Koramil 1306-03/Kulawi, Koptu Demas Christian bersama kelompok tani memperbaiki jalan kantong produksi di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi. Senin (11/7/2022).
lX03U.
  • ie5828pt9t.pages.dev/331
  • ie5828pt9t.pages.dev/416
  • ie5828pt9t.pages.dev/707
  • ie5828pt9t.pages.dev/688
  • ie5828pt9t.pages.dev/828
  • ie5828pt9t.pages.dev/782
  • ie5828pt9t.pages.dev/269
  • ie5828pt9t.pages.dev/755
  • ie5828pt9t.pages.dev/583
  • ie5828pt9t.pages.dev/183
  • ie5828pt9t.pages.dev/595
  • ie5828pt9t.pages.dev/730
  • ie5828pt9t.pages.dev/880
  • ie5828pt9t.pages.dev/84
  • ie5828pt9t.pages.dev/70
  • lukisan kemanunggalan tni dan rakyat